Menjadi Manusia Merdeka

7:05:00 AM di 7:05:00 AM

Menjadi Manusia Merdeka


Ikan-ikan itu sepertinya mengajariku. Seakan bergerak bebas melewati karang-karang. bergerak lincah kesana kemari tak ada yang dapat menghalangi. Matanya selalu terbuka lebar. Tak terlihat sedikitpun duka di raut wajahnya, bahkan kehadiranku yang memperhatikannya sejak tadi tak juga menganggu keceriannya. Adikku memukulkan tangannya kekaca aquarium. Aku tersenyum, mungkin Ia ingin ikut dalam kecerian ikan-ikan di Aquarium, serentak ikan-ikan ketakutan dan kocar-kacir atas hentakkan adikku itu. Tak tahan aku gemes menggendong adikku mengangkat agar Ia bisa memasukkan tangannya di akuarium,. Benar saja dikobok-kobok itu aquarium dan tambah panik pula itu ikan-ikan atas kehadiran tangan adikku setelah satu ikan tertangkap, seakan mulutnya yang mangap-mangap memintaku untuk menolongnya. Serentak aku tersentuh karena tahu benar wajah kecerian si ikan berganti dengan harapan dan kesedihan. Kucoba menggoyangkan tangan adikku agar terlepas si ikan. Akhirnya dengan bantuanku dan pemberontakan ikan dengan gerakannya. Ia kembali ke air, namun sedikit diam dan tidak se ceria dulu.
Banyak sekali yang kurindukan kebersamaan bersama keluarga di rumah seperti diatas. Semua terasa apabila sudah tidak terasa. Semua lebih berarti apabila diresapi seperti apa yang dikatakan ” THO PHAT”. Sekarang yok kita resapi Ikan diatas yang seakan-akan tak sadar bahwa ada kehidupan di luar air aquarium, Ikan yang selalu ceria dan berbuat semaunya walau aku mengamatinya, Ikan yang selalu memandang dari sudut pandangnya saja. Tak heran dia kocar-kacir ketika ada hentakan kaca aquarium yang mengguncang dunianya, walau tak lama ia kembali lupa akan kejadiannya yang mengguncangnya cukup hebat, dan baru tersadar ketika di angkat dari akuarium dari dunianya. Baru tahu dia kalau ada daratan. Ya jangan disalahkan ikannya karena ia tidak memiliki akal dan tak datang kabar padanya kalau ada kehidupan di luar air, di luar dunianya. Kalaupun dikasih kabar ikan ga bakal mempersiapkannya dengan membuat helm air yang menutupi kepala seperti di kartun, namanya juga tidak punya otak wajar kalau tidak berfikir, wajar kalau berbuat semaunya wong ga ada yang perlu dipertanggungjawabkan, wajar semua wajar karena ikan ga punya otak (baca: akal). Menjadi tidak wajar ketika terjadi kepada mahluk mulia yang memiliki otak untuk berfikir.
Manusia terkadang lupa bahwa ada kehidupan setelah kematian, ada yang memperhatikan ia di luar sana dan menunggu untuk meminta pertanggung jawaban, ada yang mengguncang aquarium manusia ini agar sadar bahwa ada kekuatan di luar alamnya. Akankah kita tersadar akan semua ketika kita diangkat dari aquarium ini dari dunia ini, kalau ikan diberi kesempatan untuk masuk kembali ke aquarium kita tidak kawan.
Padahal telah datang berita kepada kita, telah datang peringatan guncangan dunia. Dan kita memiliki akal yang membuat kita lebih mulia sehingga malaikatpun diperintahkan sujud, namun jika tak menggunakannya maka kebodohan akan membawanya lebih hina dari binatang yang hidup untuk makan, memuaskan nafsu birahi, dan kesenangan duniawi.
Mari menjadi manusia merdeka seutuhnya yang mempunyai pemikiran yang bebas dari kungkungan aquarium dunia yang fana, dunia yang mengartikan merdeka padahal kebebasan berbuat jahil, kebodohan karena tak tahu ada dunia setelah mati.
Kawan kita sudah diberi petunjuk bagaimana cara hidup di dunia agar amal yang di dunia tidak sia-sia. Sekali lagi cara hidup di dunia, bukan cara hidup di akhirat. Karena di akherat bukan bagaimana kita hidup yang kita perlukan jawaban dari amal bukan bagaimana cara beramal. Aturan itu bernama Islam. Maka ketika agama ini dipisahkan dari objeknya yaitu dunia maka akan kehilangan fungsinya. Dan itulah yang dilakukan pemikiran sekuler barat. Agama harus dipisahkan oleh dunia. Islam diasingkan dari objeknya, kita tetap diperbolehkan solat dan mengaji tetapi harus memisahkan nilai-nilai dalam solat dan mengaji dalam kehidupan social. Karena yang ada di lingkungan social bukan semuanya Islam. Begitu doktrinnya, si TOLOL barat berfikir Allah katrok ga’ tahu kalau manusia itu plural. Jadi hukum-hukum Allah ga layak di dunia.
Umat islam ditakuti oleh keislaman, Setan pemikiran barat tahu sebanyak apapun umat islam tak akan berarti kalau tanpa nilai. Karena yang mempunyai kekuatan bukan umat islam tapi nilai-nilai Islam. Maka yang mereka lakukan mereduksi nilai islam, mengklaim menjadi nilainya, menerapkannya, dan membiarkan kita terasing akan islam.

Mari memberontak, Mari merdeka, Mari berjuang, Karena apa..?
KARENA KITA PEMUDA ISLAM.....................................





Allahu Akbar.............!!!
Kalau kalian masih phobia dengan pekikkan takbir
Hati-hati pemikiran barat yang mengkarat di otak

PERHATIAN..!!!
Maaf Apabila Terjadi Kesalahan dan Kekasaran Kata
Kami Bukan Orang-Orang Suci Tetapi Kami Orang-Orang yang Belajar Menyucikan Diri

Kirimkan kritik dan saran kawan-kawan ke 08569905545
Atau sekretariat KIFS PKM FIS

0 komentar:

Posting Komentar