Ujian ku...

7:11:00 AM di 7:11:00 AM

Prototype Korupsi

Semua menyadari semua benci dengan yang namanya korupsi. Jutaan orang lapar karenanya. jutaan orang jadi miskin, jutaan orang tidur gelisah. Tapi di lain sisi ratusan orang tertawa tebelalak, ratusan orang sibuk mengamankan harta, ratusan orang berilmu tak berbudi. Ada yang bilang ini tidak akan hilang. Wong sudah jadi budaya. Walau setahu saya budaya Indonesia itu gotong royong, tenggang rasa, dan sifat-sifat luhur lainnya. Saya kehabisan akal untuk menolak pernyataan itu.
Saat semua mati ada yang harus tetap hidup. Harapan, itulah yang harus tetap hidup. Satu yang aku yakini. Tidak mungkin ada yang salah dalam agamaku. Islam ini agama Allah, menyempurnakan yang terdahulu. Lalu mengapa di negaraku yang mayoritas penduduk muslim tertinggal. Padahal Islam adalah Agama pamungkas.
Disekelilingku orang sibuk memperhatikan diri sendiri. Maklum inikan sedang ujian. Tapi memperhatikan diri sendiri disini bukan diam tenang megerjakan soal masing-masing tapi berfikir bagaimana kertas jawaban yang ada didepannya terisi penuh, tak perduli di dalam otaknya ada jawaban atau tidak yang jelas di kertas harus ada jawaban entah dari mana. Yang lain coba melindungi satu sama lain. Kenapa? Karena mereka melakukan hal yang sama. Terlintas kata bodoh dari temanku,”Pung, kalau ujian biar bodoh asal sombong!!” duduk di depan, kerjakan, diam, dan kumpulkan sebisanya. Seakan artinya memikirkan diri sendiri, tapi aku menangkap bahwa itulah yang memperhatikan orang lain bahkan masa depan Negara ini.
Ya, nilaiku jelek, karena aku tak belajar. Aku yang selama ini berteriak anti sekularisme ternyata masih sekuler. Aku anggap kuliah tak lebih penting dari menuntut ilmu Agama dan menyuarakan kebenaran di jalan. Padahal kuliah ya ibadah juga, ya jihad juga. Tapi saat ku kerjakan soal ujian semester ini ku coba menerapkan Agamaku. Ku coba untuk memikirkan orang lain juga diriku sendiri kalau aku mencontek. Ku coba membiasakan diri dapat nilai halal dari pekerjaanku, isi dari kertas jawabanku harus jelas asalnya. Kalau nilaiku jelek bukan Agamaku yang salah tapi justru karena aku kurang ikhtiar dan kurang menerapkan agamaku. Aku tak mau menatap diriku beragama di Mushala tapi melepaskan agamaku di kelas.
Rasa tak bersalah saat melakukan dosa amat mengerikan. Kalau sekarang merasa tak bersalah korupsi jawaban, bukan mustahil besok merasa tak berdosa mengkorup uang. Kalau aku melaksanakan kewajiban untuk belajar tidak maksimal amat munafik aku mengharap hasil maksimal. Allah menegurku dengan IP yang cukup pahit. Semoga Allah mencintaiku dengan tidak memberikan IP yang memang aku tidak mengerti menerapkannya.

2 komentar:

Wi2d mengatakan...

he... yang ngelola sius ini, pasti orangnya jelek. lha wong blognya aja jeleknya minta ampun. bukankah pepatah bilang orang bisa dilihat dari penampilannya. jangan lupa sobat ini cuman guyon! coba tengok and kunjungi situs ku di www.ibnukhaldun.co.cc by:samy

Anonim mengatakan...

he... yang ngelola sius ini, pasti orangnya jelek. lha wong blognya aja jeleknya minta ampun. bukankah pepatah bilang orang bisa dilihat dari penampilannya. jangan lupa sobat ini cuman guyon! coba tengok and kunjungi situs ku di www.ibnukhaldun.co.cc by:samy

Posting Komentar